Social Icons

Minggu, 11 November 2012

Nama-Ku “Muhammad” Diperiksa di Singapura

                            Penulis In Action di Depan Kantor Walikota Manado.

SINGAPURA , Negara Kota Di Asia tenggara, Saya akan berceritra tentang pengalaman pertama kali berkunjung keluar Negeri dan Negara yang pertama yang Saya kunjungi kebetulan adalah Negara tetangga terdekat Singapura.

12962902631889218086
Batam ( Latar belakang Hotel Nagoya ) foto pribadi

BATAM Kepulauan Riau, Pagi sekitar Jam 09.30 WIB  8 MEY 2004, Saya and Rombongan yang terdiri 12 Orang, berangkat melalui BATAM CENTRE/SEKUPANG dengan Kapal Kecil ( seperti kapal-kapal yang di gunakan untuk Wisata ) milik SEA FLYTE FERRY SERVICES PTE.LTD Maskapai Singapura yang beralamat  1 Maritiem Square #09-57  Harbour Front Center 099253 Singapore, tujuan Waterfront City Nongsapura Singapura, kebetulan saat itu kami dan rombongan,  sungguh sangat beruntung karena mendapatkan Tiket Promosi dengan harga $S 14.00 Dollar Singapore untuk  Two Way Ticket ( Tiket Pulang Pergi ) kalau di Kurs dengan Rupiah sekitar Rp. 70 puluh ribu, berarti untuk satu rute hanya seharga Rp. 35 ribu, murahkan ?

Rencana semula Saya dan rombongan berangkat menggunakan Air Asia dari Bandara Hang Nadim menuju Bandara Changi Singapura, namun atas saran dan penjelasan Travel yang membawa kami apabila menggunakan pesawat cost-nya agak mahal bisa sampai $S 200 untuk Two Way Ticket dan hanya sekelebatan ( 10 - 15 menit ) sudah sampai di Singapura , tanpa ada pengalaman wisata yang bisa didapatkan dalam perjalanan dimaksud, kecuali kalau memang sudah sering kesana,  route-pun berubah dan jadilah saya dan rombongan naik kepal laut, seperti apa yang saya tuliskan diatas.

Perjalanan dengan Kapal sungguh sangat mengasikkan hembusan angin yang menimpa tubuh tarasa menyejukkan, apalagi saat itu matahari sedang bersahabat teriknya terhalang oleh mendung yang menggantung , saya duduk di depan haluan kapal memandangi gugusan Pulau-pulau kecil milik Indonesia, pabrik pengolahan pasir di sekitar pulau2 itu,Kapal Niaga,  Boat dan perahu nelayan berseliweran membela selat Malaka, belum puas mata memandang laut biru, angin sepoi-sepoin dan alunan ombak yang gemulai Singapura sudah didepan mata, saya lalu melirik Jam tangan Reymondwell-ku menunjukkan angka 10.10 Waktu Singapura, artinya dari Batam Centre ke Nonsapura Singapura hanya butuh waktu lebih kurang  40 menit luamayan cepat, memang sih sebab kalau kita berada di Lantai 6 Hotel di Batam pada waktu cuaca lagi baik  Gedung-gedung di Singapura nampak dengan jelas dari kejauhan.

Berselang bebrapa saat Kapal merapat di dermaga saya lalu meraih travel bag dan bersama kawan-kawan turun ke Dermaga Nongsapura. Kami pun berjalan menuju Pintu pemeriksaan, satu demi satu penumpang diperiksa Pasport untuk di cek oleh Petugas Imigrasi, kebetulan saya bersama 3 rekan berada di antrian paling belakang, giliran saya tiba Pas didepan Custom ( Petugas Imigrasi ) saya lau merogoh Kantong Travel Bag mengambil Pasport dan menyodorkan pada Petugas Imagrasi, ada sekitar 6 atau 7 orang petugas Custom yang berjejer di pintu masuk sebelum menuju ke tempat pengesahan ( Stempel ) kedatangan dan Visa kunjungan Wisata, tapi tiba-tiba Petugas itu mengamat-amati seluruh isi pasport saya sambil berujar dalam bahasa Inggeris ”  Mr. Muhammad Nur Stop Going on check , pulled over there ” dia menunjuk ke arah  ruang Kecil yang di huni 2 orang rekannya, tak jauh dari pintu masuk, denga hati yang berdebar-debar saya lalu menuju  kesana, kedua petugas yang saya temui itupun tanpa basa-basi meraih Travel Bag Saya menggeledah semua isinya, pikiran Saya semakin kalut dan sungguh sangat tak mengerti apa sebenarnya yang telah terjadi sehingga hanya saya yang di periksa seketat ini.

Setelah di periksa dan tak  menemukan sesuatu  yang mencurigakan didalam travel bag mereka lalu meminta Pasport , salah seorang menanyakan Tulisan yang tertera di halaman belakang  dimana tertulis Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil yang lansung kujawab seadanya ” Indonesia Goverment Employess “, setelah menggeledah Travel Bag  menggeledah dan meraba seluruh batang tubuh cukup lama memang apalagi dalam keadaan tertekan 30 menit terasa sebulan, saya pun di persilahkan berlalu.
1296291162710253764
penulis dan 3 teman di orchard road dok pribadi.

Pikiran saya jadi  legah  langsung menuju petugas untuk mencap Pasport setelah itu menemui teman-teman yang sudah berada di gerbang keluar menanti sejak tadi dengan persaan yang was-was, saya tak pernah menceritrakan kepada mereka tentang kejadian yang  Saya alami,  rasanya malu bercampur lucu menceritrakan hal-hal yang sesungguhnya belum kuketahui masaalah-nya dengan pasti, tak  beberapa lama kemudian kami sudah berada di atas kendaraan Bus yang menjemput menuju Hotel Supreme  di Kramat Road 15 Singapura tak jauh dari kediaman Perdana Mentri Singapura.

12962918891681707699
mounten feber dengan teman2 dok.pribadi

Ketika sedang beristirahat di kamar hotel pikiran saya melayang dan bertanya-tanya dalam hati menanyakan penyebab sampai Pasport, barang bawaan serta badan saya di periksa dengan sangat teliti oleh Petugas Custom Singapura, sedang teman-teman rombongan yang lain 11 orang tidak ada yang mengalami perlakuan seperti itu. Setelah berpikir beberapa saat Saya teringat sesuatu tentang terorisme yang banyak dibicarakan di Indonesia saat itu, tapi apa hubungannya, mereka teman-teman yang lain sama dengan saya juga dari Indonesia pasportnya sama, visanya sama asalnya sama, hanya saya saja yang diperiksa dengan saksama.

Setelah saya teliti ada perbedaan diantara saya dan 11 teman saya itu bedanya hanya pada soal nama depan tak ada satupun diantara rombongan saya yang 11 orang menggunakan Nama depan ” MUHAMMAD ‘ apa ini masaalahnya, sampai saat ini belum terjawab, karena saya tak mungkin kembali ke Singapura untuk menanyakan masaalah yang sudah lama berlalu, bisa saja Ia bisa juga tidak, yang terpenting, setelah kembali yang kedua kalinya dengan menumpang pesawat udara kejadian semacam ini tak pernah terjadi lagi, pengalaman yang menjengkelkan**

Tidak ada komentar:

Posting Komentar