Social Icons

Minggu, 11 November 2012

Mundurnya Dirut BII, Ridha Wirakusuma, Tauladan yang Baik Bagi Pejabat Kita

                                     Ridha Wirakusuma ( foto : inilah.com )

Kalau kebanyakan Pejabat di Negara Kita  enggan melepas jabatannya walau telah didesak mundur oleh masyarakat, lain halnya dengan Direktur Utama PT. Bank Internasional Indonesia Tbk, disingkat ( PT.BII ) Ridha Wirakusuma yang telah mengumumkan pengunduran dirinya dari Jabatan Direktur Utama PT.Bank Internasional Indonesia Tbk, dengan alasan yang cukup sederhana dan sangat ideal, alasan keluarga.

Tak dapat ditampik Jabatan Dirut disebuah Bank Swasta terkemuka seperti PT.BII ini tentu akan sulit didapatkan, gaji dan fasilitas sebagai Dirut tentu sangat menggiurkan bagi-bagi orang-orang yang tamak dan lebih Cinta Uang daripada keluarga sulit dipercaya akan meninggalkan jabatan yang menjanjikan itu, jangankan untuk mundur tanpa diminta, disuruh mundurpun dia akan mengelak dan berdalih macam-macam untuk mempertahankan kursi empuk bergelimang uang.

Keputusan untuk mundur didasari oleh faktor keluarga, isteri dan ketiga anak-anaknya yang masih kecil-kecil berada dan tinggal di Hongkong, jauhnya jarak antara Jakarta dan Hongkong, yang membuat Dia dan keluarganya sejak 2 tahun terakhir harus menanggung rindu untuk selalu berkumpul bersama mencurahkan kasih dan sayangnya, membuat Ridha merasa perlu untuk melepaskan dan meminta mundur dari Jabatannya itu.

Dewan Komisaris PT.BII telah menerima dan menyetujui pengunduran Ridha, walau Board Of Comisioner ( BOC BII )  dengan berat hati dan menyesali pengunduran diri itu, namun kabarnya tak kuasa berbuat banyak untuk mencegahnya, dengan pertimbangan Ridha telah banyak melakukan perbaikan dan kemajuan untuk BII.

Pengunduran diri Ridha Wirakusuma resmi berlaku pada tanggal 19 Juli 2011 yang akan datang, untuk menggantikannya di Posisi Dirut sementara  ditunjuk Raharja yang saat ini menduduki jabatan Direktur Perbankan Koorporasi BII, sampai terpilihnya Dirut yang baru melalui Rapat para pemegang Saham BII.

Yang masih mengganjal dihati penulis adalah masaalah yang tengah membelit PT.BII ya, soal raibnya Dana yang ditabung oleh seorang Anggota DPRD Papua yang disimpan di BII Cabang Papua sebesar Rp.23 Milyar. Anggota DPRD dari Fraksi Golkar atas nama Yance Kamawe bersama puluhan simpatisannya melakukan unjuk rasa didepan PT.BII Cabang Papua pertengahan April 2011 lalu menuntut BII mengembalikan Uang Tabungannya.

Dan Yance yang mengetahui Dananya sebesar 23 M telah raib pada tahun 2007, Dana yang ditabung sejak 2003 itu hanya tersisa 200 ribu pada saldo buku , Yance telah melakukan berbagai cara lewat jalur hukum yang biasa dilakukan namun kabarnya Pihak BII belum juga memenuhi tuntutan mereka, sehingga Yance pun berjanji untuk kembali melakukan Demo bersar-besaran terhadap BII sampai Dananya tuntas digantikan oleh Pihak Bank BII.

PT.BII dalam menjawab tuntutan Nasabahnya akan menempuh jalur hukum, ” sebagai lembaga keuangan yang mentaati hukum BII akan menghormati proses pengadilan yang berjalan dan akan menempuh proses hukum yang berlaku ” demikian pendapat BII yang dirilis oleh Vivanews.com (12/4/2011 ) yang lalu. Sampai saat ini penulis belum mengetahui sejauh mana proses hukum itu berlangsung, apakah Bank BII telah mengembalikan Tabungan Nasabahnya itu atau belum.

Menelaah masalah dan problema yang menimpa BII dengan nasabahnya, membuat Saya bertanya-tanya dalam hati apakah mundurnya Ridha Wirakusuma sebagai Dirut BII masih  terkait dengan raibnya Dana Nasabah di Bank BII cabang Papua sebesar 23 Milyar atau memang murni karena masaalah keluarga, terkait masalah atau tidak keputusan Ridha untuk mundur dari Jabatannya dapat dijadikan tauladan bagi pejabat lainnya untuk siap mundur bila mengalami masalah atau permasalahan yang berhubungan dengan Jabatannya, jangan tunggu di pecat**

Diposting oleh Muhammad Nur di Kompasiana pada tanggal 12 Juni 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar