Ridha Wirakusuma ( foto : inilah.com )
Kalau kebanyakan Pejabat di Negara Kita enggan melepas jabatannya walau
telah didesak mundur oleh masyarakat, lain halnya dengan Direktur Utama
PT. Bank Internasional Indonesia Tbk, disingkat ( PT.BII ) Ridha
Wirakusuma yang telah mengumumkan pengunduran dirinya dari Jabatan
Direktur Utama PT.Bank Internasional Indonesia Tbk, dengan alasan yang
cukup sederhana dan sangat ideal, alasan keluarga.
Tak dapat ditampik Jabatan Dirut disebuah Bank Swasta terkemuka seperti
PT.BII ini tentu akan sulit didapatkan, gaji dan fasilitas sebagai Dirut
tentu sangat menggiurkan bagi-bagi orang-orang yang tamak dan lebih
Cinta Uang daripada keluarga sulit dipercaya akan meninggalkan jabatan
yang menjanjikan itu, jangankan untuk mundur tanpa diminta, disuruh
mundurpun dia akan mengelak dan berdalih macam-macam untuk
mempertahankan kursi empuk bergelimang uang.
Keputusan untuk mundur didasari oleh faktor keluarga, isteri dan ketiga
anak-anaknya yang masih kecil-kecil berada dan tinggal di Hongkong,
jauhnya jarak antara Jakarta dan Hongkong, yang membuat Dia dan
keluarganya sejak 2 tahun terakhir harus menanggung rindu untuk selalu
berkumpul bersama mencurahkan kasih dan sayangnya, membuat Ridha merasa
perlu untuk melepaskan dan meminta mundur dari Jabatannya itu.
Dewan Komisaris PT.BII telah menerima dan menyetujui pengunduran Ridha,
walau Board Of Comisioner ( BOC BII ) dengan berat hati dan menyesali
pengunduran diri itu, namun kabarnya tak kuasa berbuat banyak untuk
mencegahnya, dengan pertimbangan Ridha telah banyak melakukan perbaikan
dan kemajuan untuk BII.
Pengunduran diri Ridha Wirakusuma resmi berlaku pada tanggal 19 Juli
2011 yang akan datang, untuk menggantikannya di Posisi Dirut sementara
ditunjuk Raharja yang saat ini menduduki jabatan Direktur Perbankan
Koorporasi BII, sampai terpilihnya Dirut yang baru melalui Rapat para
pemegang Saham BII.
Yang masih mengganjal dihati penulis adalah masaalah yang tengah
membelit PT.BII ya, soal raibnya Dana yang ditabung oleh seorang Anggota
DPRD Papua yang disimpan di BII Cabang Papua sebesar Rp.23 Milyar.
Anggota DPRD dari Fraksi Golkar atas nama Yance Kamawe bersama puluhan
simpatisannya melakukan unjuk rasa didepan PT.BII Cabang Papua
pertengahan April 2011 lalu menuntut BII mengembalikan Uang Tabungannya.
Dan Yance yang mengetahui Dananya sebesar 23 M telah raib pada tahun
2007, Dana yang ditabung sejak 2003 itu hanya tersisa 200 ribu pada
saldo buku , Yance telah melakukan berbagai cara lewat jalur hukum yang
biasa dilakukan namun kabarnya Pihak BII belum juga memenuhi tuntutan
mereka, sehingga Yance pun berjanji untuk kembali melakukan Demo
bersar-besaran terhadap BII sampai Dananya tuntas digantikan oleh Pihak
Bank BII.
PT.BII dalam menjawab tuntutan Nasabahnya akan menempuh jalur hukum, ”
sebagai lembaga keuangan yang mentaati hukum BII akan menghormati proses
pengadilan yang berjalan dan akan menempuh proses hukum yang berlaku ”
demikian pendapat BII yang dirilis oleh Vivanews.com (12/4/2011 ) yang lalu.
Sampai saat ini penulis belum mengetahui sejauh mana proses hukum itu
berlangsung, apakah Bank BII telah mengembalikan Tabungan Nasabahnya itu
atau belum.
Menelaah masalah dan problema yang menimpa BII dengan nasabahnya,
membuat Saya bertanya-tanya dalam hati apakah mundurnya Ridha Wirakusuma
sebagai Dirut BII masih terkait dengan raibnya Dana Nasabah di Bank
BII cabang Papua sebesar 23 Milyar atau memang murni karena masaalah
keluarga, terkait masalah atau tidak keputusan Ridha untuk mundur dari
Jabatannya dapat dijadikan tauladan bagi pejabat lainnya untuk siap
mundur bila mengalami masalah atau permasalahan yang berhubungan dengan
Jabatannya, jangan tunggu di pecat**
Diposting oleh Muhammad Nur di Kompasiana pada tanggal 12 Juni 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar