Foto Facebook Suhardi Duka
Baru saja rabu minggu yang lalu Presiden Jokowi mengumumkan resafel kabinet kerja Jilid 2, dengan mengganti beberapa menteri yang di nilai dalam Kurun waktu ini belum menampakkan kinerja yang baik, termasuk menteri yang selama ini sering membuat gaduh kabinet. Katakanlah seperti Risal Ramly, yang tdk jelas style nya Dan sering mengajak berantem sesama menteri Dan Bahkan wapres Yusuf Kalla pun di ajak berdebat mengenai target 35.000 megawat listrik.
Demikian pun dengan menteri ESDM, sudirman Said tentang Freeport, Dan papa minta Saham, yang justru diawal merasa menang Dan akhirnya berbalik tersingkir Dari pukulan balik politisi golkar, partai yang mapan dengan kualitas Kader Dan stategi yang baik, Partai golkar bukan partai kacangan kader2nya mapan dan Dan pandai mengelolah partai Dan strategi jangka panjang.
Thomas lembong yang hebat, tapi apa yang Ada di otaknya sehingga jangankan daging yang di import tapi Ikanpun dia bukakan keran import ?,,,,,,,, Tentu menteri zusi Akan kepanasan dengan Ulah Dan kebijakan limbong yang kurang nasionalis.
Dan akhirnya Wiranto Dan Sri Mulyani menempati kembali posisinya. Wiranto jendral senior yang pengalaman di polhukam Dan Sri mulyani yang hebat dan keahliannya di akui dunia tentang kemampuan moneter Dan pengendalian keuangan. Di era SBY Ibu Sri mulyani sangat dominan dalam pengendalian keuangan utamanya dalam memacu pertumbuhan Dan pengendalian inflasi.
Tulisan ini saya beri judul kata diganti. Ini artinya subyektifitas Dari seorang Presiden Jokowi dalam menilai menterinya, Dan menilai orang untuk menggantinya sebagai implementasi Dari hak prerogative seorang president. Bila kita mengkaji Dan membandingkan dengan resafel Jilid pertama, maka siapapun menyadari termasuk Presiden sendiri bahwa keliru memilih pengganti saat itu yang tidak cukup 1 tahun diganti lagi, disisi yang lain bahwa menteri priodenya sama dengan president 5 tahun.
Mengganti orang hati2 apa lagi kalau orang itu memiliki kewenangan yang tinggi,Dan Akan membawa hajat hidup orang banyak, seperti halnya menteri, gubernur, Bupati sampai camat Dan kepala desa. Mengganti menteri Dan camat masih mudah karena jabatan yang ditunjuk Oleh atasan. Artinya kalau salah, keliru, tidak mampu ataupun sakit bisa segera diganti tdk memiliki kontrak paten 5 tahun.
Coba kalau Gubernur ? ,,,,,,, sekali memilih maka kontraknya 5 tahun, memilih orang yang tidak mampu, tidak konsisten maka dia Akan memimpin 5 tahun. Kita Akan merasakan ketidak mampuan Dan ketidak konsistenan selama masa jabatan itu, Tampa Daya untuk mengganti seperti hanya menteri yang tidak mampu. Terus siapa yang Akan disalahkan ?,,,,,,,,,
Coba kalau Gubernur ? ,,,,,,, sekali memilih maka kontraknya 5 tahun, memilih orang yang tidak mampu, tidak konsisten maka dia Akan memimpin 5 tahun. Kita Akan merasakan ketidak mampuan Dan ketidak konsistenan selama masa jabatan itu, Tampa Daya untuk mengganti seperti hanya menteri yang tidak mampu. Terus siapa yang Akan disalahkan ?,,,,,,,,,
Kemudian kata menggantikan, hampir seluruh pengamat Dan Bahkan pasar cukup memberi apresiasi yang tinggi terhadap kembalinya Ibu Sri mulyani Dan kembali menduduki jabatan menteri keuangan. Respon yang sangat posotif Bursa efek Jakarta reboun IHSG naik, sekitar 200 poin pada hari itu juga. Ini artinya Sri mulyani adalah orang yang tepat menggantikan monkeu sebelumnya. Jadi kalau orang yang tepat menggantikan orang maka dampaknya Akan baik. Menggatikan diharapkan selalu Ada kualitas tambahan, Xenia digantikan in nova itu bagus jangan di Balik seperti Risal Ramly. Untung masih bisa diganti.
Demokrasi kita memang belum dewasa seperti halnya Amerika, tapi Mari kita terus perjuangkan agar Demokrasi kita semakin dewasa Dan baik. Setiap proses Demokrasi baik di desa, legislatif, pilkada. Selalu melahirkan pemimpin yang Lebih berkualitas Dari sebelumnya atau minimal sama jangan mundur.
Batik Air, 1 Agustus 2016
SDK.
SDK.