Social Icons

Minggu, 15 Februari 2015

HEAD TO HEAD, SKENARIO PILKADA DI SULAWESI BARAT ?!

Opini Saya : Muhammad Nur OKT.

foto Ilustrasi 

Pilkada Gubernur Provinsi Sulawesi Barat kemungkinan besar akan digelar pada Tahun 2016 hal itu tercermin dari sikap Komisi Pemilihan Umum yang mengusulkan kepada DPR agar Pilkada serentak diundur ke  pertengahan tahun 2016 untuk memudahkan penyelenggaraan Pilkada serentak daripada ketika dimulai pada bulan Pebruari 2016. Ketika  itu Komisi II DPR RI menyepakati Pilkada Gubernur, Bupati dan Walikota serentak 15 Desember  2015 diundur ke Februari 2016 ( Kompas 3/2/2015 ).

Dan Kalau Pilkada Gubernur, Bupati, Walikota di Sulawesi Barat dilaksanakan serentak  di pertengahan 2016 akan ada 5 ( lima ) Pilkada yang akan digelar secara bersamaan di Sulawesi Barat yaitu Pilkada Gubernur Provinsi Sulawesi Barat, Pilkada Kabupaten Mamuju, Pilkada DOB Kabupaten Mamuju Tengah, Pilkada Mamuju Utara. dan Pilkada Majene.

Walau Pilkada serentak tinggal menghitung bulan baru sedikit  bakal calon yang sudah disepakati oleh Partai  untuk diusung,  tersebutlah Bapak DR. H. Suhardi Duka, MM, Ketua DPD Partai Demokrat  yang telah mendapatkan rekomendasi pada Rapat Kerja Daerah DPD Partai Demokrat Sulawesi Barat 2015 sebaga Bakal Calon Gubernur yang mendapat respon positif dan simpati yang luar biasa  masyarakat Sulbar dari Partai Demokrat.

Sedang  untuk Bakal Calon Bupati Mamuju baru ada 2 ( dua ) yang muncul kepermukaan  Nama Bapak H. Hapati Hasan Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Barat , Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Sulawesi Barat dan Bapak  H. Irwan Pababari Wakil Ketua DPRD Kabupaten Mamuju, Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Mamuju yang akan mengendarai Partai Hanura sedang yang lain sementara masih dielus-elus dan menunggu timing yang tepat untuk dipublish kemasyarakat .

Pa Hapati dan Pa Iwan adalah bakal Calon  yang disebut-sebut tadi sama-sama berprofesi sebagi Wakil Ketua DPRD,  Pa Hapati Wakil Ketua DPRD Prov. Sulawesi Barat dan Pa Iwan adalah Wakil Ketua DPRD Kabupaten Mamuju, keduanya juga adalah Anak Mantan Bupati Mamuju yang berbeda priode. Apakah   kedua bakal calon ini bisa  bertemu dalam Head to Head di Pilkada Mamuju ? Jawabannya tentu Semua calon punya peluang ,  kemungkinan bisa saja  terjadi tak ada yang mustahil di Pilkada, manusia bisa memprediksi Tuhan lah yang berkehendak menentukan kemudian.

Mengamati prespektif Bakal Calon Untuk Kabupaten Mamuju Tengah Nama Bapak H, Aras Tammauni sudah menjadi Trending topik  dan menjadi buah bibir  masyarakat sebagai Bakal Calon yang paling berpeluang dan sangat diharapkan kehadirannya di Mamuju Tengah walau penulis belum mendengar pernyataan resmi dari Beliau.

Untuk 3 ( tiga ) Kabupaten lainnya di Sulbar misalnya Mamuju Utara Nama Bapak  H. Agus Ambo Jiwa  ( Petahana ) Ketua DPD PDI - P Provinsi Sulawesi Barat masih mendominasi perbincangan di Masyarakat sebagai bakal Calon Bupati Mamuju Utara yang paling berpeluang terpilih di Pilkada Mamuju Utara yang akan datang. Sedang untuk Majene masih samar-samar siapa gerangan Calon yang paling diunggulkan disana, dalam hal ini hasil Survey bisa menjadi salahsatu rujukan untuk membuat prediksi kelak.

Mengamati perkembangan politik jelang Pilkada serentak di seluruh Indonesia yang kemungkinan akan diikuti oleh 204 Daerah yang akan melakukan Pilkada ,  penulis setuju dengan beberapa pendapat pengamat dan berharap Pilkada serentak di 5 ( lima ) Daerah  Provinsi Sulawesi barat bisa berlangsung Head To Head ( satu lawan satu  ) dengan harapan menghemat biaya dan waktu karena Pilkada hanya berlangsung dalam 1 ( Satu ) putaran saja, disamping efisiensi biaya dan waktu, Pilkada memiliki legitimasi yang tinggi karena Pemenang akan mendapatkan lebih dari 50 % suara.

Kalau saja pada Pilkada serentak yang akan digelar di 4 ( empat ) Kabupaten dan Provinsi berlangsung dalam 2 ( dua ) putaran maka akan terjadi pemberosan waktu dan  dana yang akan dikeluarkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan dana tambahan yang jumlahnya besar dari Kas pribadi masing-masing Calon yang akan bertarung di Pilkada putaran kedua, hal tersebut bisa memicu terjadinya Korupsi bagi Kepala Daerah terpilih.

Head to Head ( Satu lawan satu ) dalam satu putaran yang hemat waktu, biaya dan legitimasi tinggi kemungkinan besar bisa terjadi di salah satu atau beberapa Daerah di  5 ( Lima ) Pilkada Provinsi Sulawesi Barat masalahnya hampir semua Partai atau gabungan Partai yang ada akan mengusung Kadernya atau Bakal Calon dari luar kader tapi berada dalam lingkaran Partai, sedang hanya sedikit Partai yang bisa mencapai ambang batas minimal 20 %  dari jumlah kursi di DPRD atau 25 % suara sah disetiap daerah dan untuk mencapai ambang batas minimal beberapa Partai berkoalisi, hal itu akan sulit dilakukan karena Partai Pemenang Pemilu juga akan berupaya menggaet koalisi Partai lainnya  untuk memperbesar peluang menang.

Sembari menunggu hasil revisi Undang-Undang Pilkada No. 1 Tahun 2015, semua Partai yang akan mengusung Calonnya di Pilkada Sulawesi Barat akan melakukan Survey untuk menentukan Bakal Calon yang paling tepat  yang memiliki tingkat keterkenalan dan keterpilihan yang tinggi untuk diusung menjadi Calon Kepala Daerah.***