Pasukan PBB di Pantai Gading (AFP/Al_jazeera)
Dua pekan ini kita sibuk memperbincangkan Qaddafi Pemimpin Lybia yang
tengah beradu otot dan otak dengan rakyatnya yang menuntutnya mundur
dari Tahta empuk yang telah dihuni selama kurang lebih 42 Tahun, tanpa
rasa bosan apalagi muak, padahal hampir 2/3 dari hidupnya berada di
tampuk Pemerintahan sebagai pemimpin Lybia.
Hari ini Saya datang dengan sebuah berita baru berasal dari Pantai
Gading Negara yang terletak di Afrika Barat yang biasa disebut dengan
Nama ( Cote d’ipoire ) Negara ini berbatasan dengan Liberia, Guenea.
PANTAI GADING
Pantai Gading ( Cote d’lpoire ) menurut wikipedia adalah Negara yang
terletak di Afrika Barat, berbatasan dengan Liberia, Guenea, Mali,
Burkina Faso, dan Ghana di sebelah Barat, utara dan timur, diseblah
selatan berbatasan dengan teluk Guinea.
Pantai gading adalah salah satu Negara yang kaya di wilayah Tropis
Afrika barat. Akibat oleh kisruh politik perkembangan ekonominya
terkendala yang disebabkan oleh Korupsi dan penolakan terhadap
reformasi.
Nama Negara ini sering diterjemahkan dalam berbagai bahasa, Inggris
menyebutnya Ivory Coast, dalam bahasa Jerman Elfein Beinkuste, serta
Costa de Marfiil dalam Bahasa Spanyol, apakah Indonesia yang memberi
nama pantai gading saya belum menemukan jawabanya, bisa iya bisa tidak,
sementara saya suatu hari akan menemukannya. Ibukota Pantai Gading
adalah Abijan.
Selain itu untuk mengenal lebih dekat dengan Pantai Gading mungkin
sebaik-Nya juga di ketahui bhahwa Didier Drogba, Salomon Kallou, Yaya
Toure, Emanuel Ebou, Kolo Toure, Emanuel Koune, adalah pemain Nasional (
Timnas Pantai gading ), seluruh penggemar bola mestinya mengetahui dan
mengenal sosok pemain ini, mereka bertaburan di berbagai Club sepakbola
terkenal Di Dunia, Didier Drigba dan Salomon Kallou bermaian untuk
Chelsea ( Liga Inggeris ) , yaya Toure Barcelona ( Liga spanyol ),
Emmanuel Eboue Arsenal ( Inggeris ), Koulo Torre Manchester City ( Liga
Inggeris ), serta lebih dari 10 orang lainnya bertebaran merumput di
berbagai Club dunia lainnya, kalau disebut satu-satu akan membuat
tulisan ini semakin panjang dan hanya memuat bahasan sekitar Timnas
Pantai Gading Saja.
TIAP TAHUN BERGOLAK
Hampir setiap tahun terjadi rusuh dan perebutan kekuasan, pertengahan
bulan desember 2010 yang baru lalu kerusuhan pun kembali meletus setelah
pemilihan presiden menurut berita yang saya lansir dari Kompas.com
tanggal 7/1/2011, bahwa sudah 210 orang tewas sejak komflik
terjadi,jumlah itu mencakup mereka yang tewas semasa krisis antara para
pendukung Laurent Gbagbo dan calon yang diakui dunia menang Alassane
Quattara dalam pemilihan Presiden 28 Nopember 2010.
Gbagbo walaupun dinyatakan kalah dalam pemilihan bulan nopember 2010
yang lalu, nampaknya tak menerima kekalahan itu,dan tetap menduduki
singasananya, dan akibatnya pemenang yang sudah diakui oleh dunia
Quattara terpaksa berada dalam perlindungan penjaga perdamaian dunia di
Hotel Golf Abijan.
KEJADIAN SAAT INI :
Hari selasa kemarin (1/2) Para pemuda Pendukung Gbagbo, Cote, Ivoire’s
mengamuk,merusak, serta merampok toko-toko dan usaha milik Pengusaha
asing di pusat perniagaan Ibukota Abijan. Kekerasan itu terjadi setelah
hari Jum’at minggu lalu, Pemimpin Pemuda Pendukung Gbagbo, Ble Goude
menyerukan kepada anggotanya untuk melakukan perlawanan apa yang mereka
sebut sebagai Pemberomtak yang menggulingkan Gbagbo dan mengangkat
Alassane Quattara yang dikabarakan di dukung oleh Dunia Barat. Perlu
diketahui juga bahwa dalam pemilu 28 Nopember 2010 yang lalu menurut
hasil pemungutan suara yang sah dan diakui oleh PBB dan masyarakat
Internasioanl Alassane Quattara adalah pemenang Pemilu dan berhak untuk
memimpin Pantai Gading, namun Presiden sebelumnya yang juga mencalonkan
diri kembali tak mau mengakui kemenangan Alassane, pergolakan yang
meamakan korban harta benda dan nyawa manusia tak dapat dielakkan dan
sudah memasuki bulan ke 4 Maret 2011 ini.
SENTIMEN ANTI ASING
Apa yang terjadi Di Pantai Gading saat ini bukanlah suatu hal yang baru
bagi Dunia Internasional, sentimen anti asing merupakan Inti
Permasalahan yang sangat krusial dan sudah berlangsung bertahun-tahun,
dan Pendukung Gbagbo dari kalangan Muda dituduh sebagai dalang
kerusahan di Negara Kecil yang kaya dan dipenuhi dengan talenta pemain
Sepakbola ini.
Sedemikian sentimennya Gbagbo dan para pendukungnya sebagai suku asli
mayoritas terhadap asing mengakibatkan Quattara pernah dilarang
memasuki Pantai Gading dan dua kali dijegal untuk mengikuti Pemilihan
Presiden di Negara-Nya hanya karena Ayah Quattara berasal dari Negara
Burkina Faso.
Seorang Pemilik dan penjaga Toko Senegal Ismaek Bah di Pusat
perbelanjaan Abijan mengatakan kepada Reuters dan saya kutip seperti ini
” Saya tidak tahu apa yang terjadi para Pemuda-Pemuda itu datang dan
mulai menghancurkan Toko Saya dan menjarah semua barang-barang di dalam
Toko sampai ludes hingga saya tak punya apa-apa lagi ” katanya. ”
Padahal Saya tak terlibat dalam politik ” lanjutnya.
Yang paling merisaukan pada Hari senin kemarin Pemuda pendukung Gbagbo
menculik dua orang mekanik Ukraina yang bekerja untuk misi PBB, namun
tak lama kemudian di bebaskan. Disamping menculik para pendukung Gbagbo
dari kalangan kaum muda ini membuat rintangan di jalan dan melakukan
sweeping terhadap kendaraan yang dicurigai serta menghambat gerakan misi
Perdamaian PBB.
Walau sebagian besar masyarakat Pantai Gading dan Dunia Internasional
menyatakan bahwa Quattara pemenang pemilu Presiden namun kenyatannya,
belum ada penyelesaian tuntas mengenai kepastian siapa sebenarnya yang
paling berhak, apakah mungkin Negara ini mempunyai 2 Presiden disaat
yang bersamaan, Aneh tap Nyata ?!**
Diposting Oleh Muhammad Nur di Kompasiana pada tanggal 2 Maret 2011.
Dari bahan-bahan yang dilihat dari TV.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar