Social Icons

Kamis, 08 November 2012

Tragedi Menjemput Maut di Mall dan Gedung Bertingkat

  Ditulis di Kompasiana Oleh : Muhammad Nur pada tanggal 5 Januari 2011.
                                        Kursi Kosong foto :
                                        ( flickr Hien 1234

Fenomena bunuh diri dengan cara melompat dari Gedung bertingkat telah menjelma menjadi gejala baru untuk mengakhiri hidup manusia yang ingin menghabisi hidupnya dengan sia-sia, Trend bunuh diri dengan melompat dari Mall atau tempat ketinggian sering menghiasi layar kaca televisi nasional, di jakarta saja dalam rentang waktu 2 bulan yaitu dari bulan Nopember 2010 telah terjadi 7 kali peristiwa bunuh diri kebanyakan dari   gedung pusat perbelanjaan atau Mall,  untuk lebih lengkapnya saya sertakan datanya seperti ini :

1) 4 Januari 2011, Hendrik Cendana ( 47 tahun ) tewas seketika,  Alamat : Jakarta, terjun dari Lantai 3 Gaja Mada Plaza Jakarta Pusat.
2) 4 Januari 2011, Iwan ( 37 tahun ) sampai hari ini masih dalam perawatan intensip Rumah sakit Sumber Waras Jakarta Barat, Alamat : Jalan mangga besar Jakarta, melompat dari lantai 9 Hotel Boetiq, jalan S.Parman Jakarta Barat, diduga masaalah keluarga.
3)  3 Januari 2011, Agus Wartono, meninggal dunia terjun dari lantai 6 Blok M Square, dugaan bunuh diri karena defresi akibat penyakit.
4) 28 Desember 2010, Gendra Aldysa, melompat dari  lantai  15 Apartemen Hamtons Park Cilandak Jakarta Selatan diduga karena tidak diberi uang oleh orang tuanya untuk membeli Tiket menonton Final Piala AFF.
5) 20 Desember 2010, Kwang Yung, tewas seketika, melompat dari lantai 3 Mall FX Plaza.
6) 15 Desember 2010. Linda Sari pengusaha Kitcen Set ( 34 Tahun )  melompat dari lantai 27 Apartemen Istana Harmoni  nyawanya tak dapat tertolong dan tewas dengan kepala pecah.
7) 14 Desember 2010, Yani ( Pembantu RT 12 tahun ) terjun bebas dari lantai 11 Apartemen Gading View River city, diduga karena masalah Cinta.
8) 30 Nopember 2010, seorang pria belum di kenal  tewas seketika melompat dari Lantai 4 Mall Ciputra.
9) 30 Nopember 2010, Suhunan Syahrir ( 44 tahun ) tewas bunuh diri dari lantai 7 Gaja Mada Plaza Jakarta.

Satu bulan sebelumnya diperkirakan ada 13 kejadian serupa yang terjadi di Jakarta. Menyaksikan fenomena ini maka wajarlah kalau para pengelola gedung bertingkat di himbau untuk melakukan perbaikan dengan meninggikan pagar atau dinding pembatas yang langsung mengarah keluar gedung , yang memungkinkan mereka yang berniat bunuh diri urung melaksanakan niatnya.

Disamping upaya pencegahan dengan meninggikan pagar atau dinding pembatas  diperlukan pula upaya-upaya preventif lainnya, oleh pihak-pihak yang berkompeten mengharapakan agar para pengelola dapat memasang CCTV pada area yang dianggap rawan untuk melakukan penerjunan bebas dalam upaya mengakhiri hidup. Kalau perlu menyiapkan No telepon khusus yang gampang dihubungi baik oleh sang calon Penerjuan untuk berkomunikasi maupun oleh petugas yang ada di Mall , karena biasanya mereka yang akan melakukan bunuh diri dalam kesepian, dalam kesendirian mereka perlu diajak berkomunikasi, hanya beberapa detik saja seseorang akan melompat untuk mengakhiri hidup,   tapi tiba-tiba ada yang menegur dan mengajaknya bicara niscaya mereka akan membatalkan niatnya untuk bunuh diri.

Penyebab bunuh diri seperti yang kita dengar dan baca di media cetak dan elektronik disebabkan oleh beragam permasalahan yang bagi mereka tak ada jalan keluarnya, tekanan ekonomi, masalah cinta dan keluarga, dibarengi dengan kurangnya komunikasi, masih mendominasi upaya bunuh diri, di Indonesia.
Banyak orang bertanya-tanya mengapa ya akhir-akhir ini banyak orang yang mengakhiri hidupnya dengan terjun dari Mall dan Gedung bertingkat ?

Kalau saya yang bukan akhli Sosiologi dan Physchologi akan menjawab berdasarkan feeling saja,  bahwa dulu sebelum Mall dan gedung2 bertingkat masih jarang, biasanya bunuh diri dilakukan dengan gantung diri, atau minum racun, paling banter terjun bebas dari jembatan. Di Daerah-daerah yang belum ada Gedung bertingkat di pastikan tak ada satupun kasus bunuh diri yang dilakukan dari Mall atau Gedung bertingkat.

Kenapa Fenomena Bunuh diri mall atau gedung bertingkat saat ini marak dan menjadi Fenomena sosial, menurut Sosilogi, saya lupa namanya di sebuah wawancara TV mengatakan, penyebabnya adalah upaya sesorang untuk menunjukkan jati diri dan rasa ketidak puasannya kepada khalayak ramai tentang apa yang sedang terjadi saat ini ditengah kemelut yang dihadapinya.

Apapun itu bagi saya tak terlalu penting, karena mana mungkin seseorang yang telah mati tanpa meninggalkan pesan bisa di ketahui isinya. Yang terpenting dan segera ditindak lanjuti ialah upaya pencegahan terhadap seseorang yang berniat bunuh diri, agar kejadian tragis yang dilaknat oleh Allah dapat diminimalisir kalau bisa di hilangkan. Sayangilah nyawa anda karena nyawa adalah milik kita yang paling berharga dan tak dapat digantikan dengan apapun, mengakhiri hidup dengan bunuh diri bukanlah alternatif pemecahan masaalah, karena selepas bunuh diri anda akan menuju ke NERAKA **
Data : VIVAnews dan Global.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar