Social Icons

Kamis, 08 November 2012

Nasib Bibir Sumiati di Ujung Gunting Sang Majikan

  Ditulis di Kompasiana oleh : Muhammad Nur pada tanggal 16 November 2010.
 

                                            Ilustrasi/Admin (Kompas/Riza F )

Berita malam ini di  tvOne mengejutkanku Presiden SBY menggelar Ratas ( Rapat terbatas ) dengan para Menteri terkait membahas topik  nasib Sumiati TKI asal Dompu yang disiksa  majikannya.

Sungguh sangat mengharu- biru betapa kejamnya Majikan Sumiati, kesadisannya melebihi ambang batas kemampuan nalar saya menerima perlakuan sadis dan tak berperikemanusian, hati saya seperti teriris-iris  sembilu bibir ngilu terasa pedih seakan saya ikut larut didalamnya.

Begitu teganya majikan perempuan dan anaknya melekatkan besi panas ke hampir  sekujur tubuh hingga Sumiati Binti Salan Mustafa babak -belur,   dan menggunting bibir Sumiati  dalam keadaan hidup dan sehat  “  TKW asal Dompu NTB, wanita berusia 23 tahun yang mulai bekerja pada bulan Juli tahun ini “  menurut penjelasan Pak Jamhur yang dimintai keterangan oleh   tvOne menjelaskan.  Namun  saya  sudah tidak bisa berkonsentrasi menonton Televisi,  pikiran saya menerawang  membayangkan seekor hewan sapi , yang  sedang di cap dengan besi panas untuk memberi tanda agar dapat dikenali oleh Pemiliknya sehingga penjelasan dan keterangan dari sidang terbatas maupun dari nara sumber lainnya jadi kabur dan samar-samar.

Sebelum peristiwa naas ini terjadi seumur hidup saya baru pertama kali  ketahui bahwa ada manusia  yang tega menggunting bibir sesamanya manusia.  Sekujur tubuh saya jadi dingin, hati saya terkoyak-koyak hingga penjelasan dan keterangan dari pihak-pihak yang berkepentingan mengurusi tenaga kerja di luar negeri termasuk ketika Menteri luar negeri Bapak Marty Natalegawa memberi keterngan persnya tak dapat saya cerna dengan baik.

Saya salut dan bangga pada Pak SBY atas responnya dengan tegas mengambil sikap membentuk Timsus ( Tim khusus ) untuk  secepatnya berangkat ke Saudi Arabia dan menyelesaikan kisah tragis ini hingga tuntas, suatu reaksi cepat dan tanggap hanya selang 12 jam setelah di yakini Sumiati telah di siksa dan masuk ke Rumah sakit King Fahd di Madinah.

Walau Sumiati kini telah berada di bawa pendampingan Konjen kita di Saudi Arabaia dan telah berada dalam perawatan intensip Rumah sakit King Fahd di Madina, tapi apa mungkin kesadisan sang Majikan dapat di kenakan sangsi hukum yang tegas.  sesuai perbuatan yang dilakukan di Negaranya  sendiri ?,  yang dapat membuat jera para Majikan untuk menganiaya Pembantu yang mencari sesuap nasi di negeri Orang, saya juga masih sangsi ?.

Dari hasil menelusuri berita tentang Sumiati di Media on line Liputan6.com  maaf saya kutip ” Seorang TKW asal Indonesia  bernama Sumiati Binti Salan Mustafa di rawat di Rumah sakit King Fahd setelah di siksa secara kejam dan sadis oleh Majikannya. Sang Majikan membakarnya dengan besi panas dan menggunting bibirnya.

Sumiati bekerja di salah satu Kelurga Di Madinah dan saat ini telah di bawah ke Rumah sakit  King Fahd,  Senin tanggal 15/11/2010. Sumiati bekerja dengan  gaji Rs 800 ( Real Saudi ) setiap bulan dengan  mempertaruhkn segalanya termasuk kehilangan separuh bibir.

Sudah banyak kisah tragis yang di alami oleh para TKI dan TKW Indonesia yang bekerja di luar maupun di dalam Negeri, tapi tak seharu yang di alami Sumiati.

Rasa kebangsaan saya  terusik, saya berharap Pemerintah dan Bangsa Indonesia  menyatakan Protes kepada Pemerintah Arab Saudi dengan damai  bermakna strategis lewat dialog-dialog yang konstruktip dan konprohensip dalam menyelesaikan kasus-kasus tenaga kerja Indonesia di Luar Negeri.

Kalau ada yang salah mohon di koreksi lebih dan kurangnya mohon di maapkan”  kata klasik yang entah di populerkan oleh siapa aku pinjam untuk menyatakan maap bila ada yang tidak berkenan di hati.
Mamuju, malam lebaran haji 9 Dzulhijaah 1431 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar