Ditulis di Kompasiana oleh : Muhammad Nur pada tanggal 16 November 2010.
Ilustrasi/Admin (Kompas/Riza F )
Berita malam ini di tvOne mengejutkanku Presiden SBY menggelar Ratas (
Rapat terbatas ) dengan para Menteri terkait membahas topik nasib
Sumiati TKI asal Dompu yang disiksa majikannya.
Sungguh sangat mengharu- biru betapa kejamnya Majikan Sumiati,
kesadisannya melebihi ambang batas kemampuan nalar saya menerima
perlakuan sadis dan tak berperikemanusian, hati saya seperti
teriris-iris sembilu bibir ngilu terasa pedih seakan saya ikut larut
didalamnya.
Begitu teganya majikan perempuan dan anaknya melekatkan besi panas ke
hampir sekujur tubuh hingga Sumiati Binti Salan Mustafa babak -belur,
dan menggunting bibir Sumiati dalam keadaan hidup dan sehat “ TKW
asal Dompu NTB, wanita berusia 23 tahun yang mulai bekerja pada bulan
Juli tahun ini “ menurut penjelasan Pak Jamhur yang dimintai keterangan
oleh tvOne menjelaskan. Namun saya sudah tidak bisa berkonsentrasi
menonton Televisi, pikiran saya menerawang membayangkan seekor hewan
sapi , yang sedang di cap dengan besi panas untuk memberi tanda agar
dapat dikenali oleh Pemiliknya sehingga penjelasan dan keterangan dari
sidang terbatas maupun dari nara sumber lainnya jadi kabur dan
samar-samar.
Sebelum peristiwa naas ini terjadi seumur hidup saya baru pertama kali
ketahui bahwa ada manusia yang tega menggunting bibir sesamanya
manusia. Sekujur tubuh saya jadi dingin, hati saya terkoyak-koyak
hingga penjelasan dan keterangan dari pihak-pihak yang berkepentingan
mengurusi tenaga kerja di luar negeri termasuk ketika Menteri luar
negeri Bapak Marty Natalegawa memberi keterngan persnya tak dapat saya
cerna dengan baik.
Saya salut dan bangga pada Pak SBY atas responnya dengan tegas mengambil
sikap membentuk Timsus ( Tim khusus ) untuk secepatnya berangkat ke
Saudi Arabia dan menyelesaikan kisah tragis ini hingga tuntas, suatu
reaksi cepat dan tanggap hanya selang 12 jam setelah di yakini Sumiati
telah di siksa dan masuk ke Rumah sakit King Fahd di Madinah.
Walau Sumiati kini telah berada di bawa pendampingan Konjen kita di
Saudi Arabaia dan telah berada dalam perawatan intensip Rumah sakit King
Fahd di Madina, tapi apa mungkin kesadisan sang Majikan dapat di
kenakan sangsi hukum yang tegas. sesuai perbuatan yang dilakukan di
Negaranya sendiri ?, yang dapat membuat jera para Majikan untuk
menganiaya Pembantu yang mencari sesuap nasi di negeri Orang, saya juga
masih sangsi ?.
Dari hasil menelusuri berita tentang Sumiati di Media on line
Liputan6.com maaf saya kutip ” Seorang TKW asal Indonesia bernama
Sumiati Binti Salan Mustafa di rawat di Rumah sakit King Fahd setelah di
siksa secara kejam dan sadis oleh Majikannya. Sang Majikan membakarnya
dengan besi panas dan menggunting bibirnya.
Sumiati bekerja di salah satu Kelurga Di Madinah dan saat ini telah di
bawah ke Rumah sakit King Fahd, Senin tanggal 15/11/2010. Sumiati
bekerja dengan gaji Rs 800 ( Real Saudi ) setiap bulan dengan
mempertaruhkn segalanya termasuk kehilangan separuh bibir.
Sudah banyak kisah tragis yang di alami oleh para TKI dan TKW Indonesia
yang bekerja di luar maupun di dalam Negeri, tapi tak seharu yang di
alami Sumiati.
Rasa kebangsaan saya terusik, saya berharap Pemerintah dan Bangsa
Indonesia menyatakan Protes kepada Pemerintah Arab Saudi dengan damai
bermakna strategis lewat dialog-dialog yang konstruktip dan konprohensip
dalam menyelesaikan kasus-kasus tenaga kerja Indonesia di Luar Negeri.
Kalau ada yang salah mohon di koreksi lebih dan kurangnya mohon di
maapkan” kata klasik yang entah di populerkan oleh siapa aku pinjam
untuk menyatakan maap bila ada yang tidak berkenan di hati.
Mamuju, malam lebaran haji 9 Dzulhijaah 1431 H
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar