Diberitakan Oleh www.viva.co.id bahwa Badan Intelejen Amerika Serikat CIA merasa yakin bahwa Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman, memerintahkan pembunuhan terhadap jurnalis Jamal Khashoggi, sebut media AS.
Dikabarkan bahwa Sumber yang dekat dengan badan intelijen itu menyebut CIA sudah menganalisa bukti-bukti yang ada secara mendetail.
Kendati tidak terdapat bukti yang mengarahkan pembunuhan itu secara langsung terhadap sang pangeran, namun pejabat AS mengatakan operasi tersebut membutuhkan persetujuan putra mahkota.
Kerajaan Arab Saudi membantah tudingan tersebut dan mengatakan Pangeran Mohammad bin Salman tidak mengetahui mengenai upaya pembunuhan tersebut.
Saudi bersikukuh Khashoggi terbunuh dalam aksi `operasi liar`.
Di sisi lain, pada Sabtu (17/11) Wakil Presidan AS Mike Pence bersumpah akan membuat pembunuh Khashoggi bertanggung jawab.
Berbicara di sela-sela konferensi tingkat tinggi di Papua Nugini, Pence mengatakan AS akan "berusaha dengan sekuat tenaga mengungkap pihak yang bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut."
Khashoggi tewas di Konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober silam. Hingga kini jenazahnya belum ditemukan.
Turki menyebut perintah pembunuhan itu datang dari tingkat tertinggi pemerintahan Saudi.
Koran The Washington Post, tempat Khashoggi bekerja, menyebut pemeriksaan CIA sebagian berdasarkan pada panggilan telepon dari kakak putra mahkota, Pangeran Khaled bin Salman, yang merupakan duta besar Saudi untuk AS.
Pangeran Khaled diduga menghubungi Khashoggi atas perintah putra mahkota dan meyakinkan sang jurnalis bahwa aman baginya untuk mendatangi konsulat.
Namun, Pangeran Khaled mengatakan dia sudah tidak berkomunikasi dengan Khashoggi nyaris selama satu tahun. Dia juga membantah `menganjurkan` Khashoggi - yang tengah berada di London untuk mengikuti konferensi sebelum menghilang - untuk pergi ke Turki demi alasan apapun.
Gedung Putih maupun Kementerian Luar Negeri AS belum berkomentar apapun terkait perkembangan yang dilaporkan CIA, namun sumber menyebut kedua lembaga pemerintahan itu sudah mendapat informasi mengenai kesimpulan CIA.
Selain itu, CIA juga memeriksa panggilan telepon kepada asisten senior Pangeran Mohammad bin Salman, dari tim yang melakukan pembunuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar