Social Icons

Minggu, 04 Januari 2015

BILA SEORANG PALING BERPENGARUH

OLEH : DR.H.SUHARDI DUKA, MM

Foto : Muhammad Nur OKT

Alkisah, sosok Fir’aun merupakan salah seorang pemimpin yang paling simbolik dalam membuat kerusakan di muka bumi ini. Dalam sejarah, dia merupakan penguasa tiran lagi diktator yang mencengkram kehidupan masyarakatnya.
Saat Musa As datang memberi peringatan dan proses penyadaran agar dapat meninjau kembali tatanan sosial yang dibangun, namun Fir'aun tak mengindahkannya. Bahkan memerintahkan agar membunuh Musa kala itu.


***

Pemimpin adalah salah satu pranata sosial dalam masyarakat yang memiliki pengaruh besar dan luas dalam kehidupan masyarakat. Pemimpin merupakan simbol dari masyarakatnya. Bila pemimpinnya baik maka masyarakatnya pun akan baik, demikian sebaliknya. 

Kalau mengambil contoh di atas dapat kita sandingkan bagaimana tidak berdayanya masyarakat saat Fir’aun dan bagaimana harmoni masyarakat saat dipimpin oleh Musa di zamannya.

Lalu bagaimana di Era saat ini? Saya kira jauh lebih dahsyat? Mengapa? Karena dulu pengaruhnya hanya pada segelintir orang saja yang terjangkau kekuasaan tangannya. Tak ada media yang dapat memberi efek jangkauan lebih. Tapi saat ini adalah era global, tak memiliki batas pengaruh dan kekuatan dalam satu wilayah. Tapi jauh lebih dari itu, Media mampu melipatgandakan kekuasaan seseorang di era globalisasi ini.

Satu ucapan seseorang seketika dapat mengguncang dunia. Bahkan dapat membangkrutkan satu Negara atau Negara di satu benua. Demikian halnya ketika Dollar Amerika bergerak liar di akhir tahun 2014. Adalah Janet Yellen (68 tahun), kini menjadi salah satu wanita paling berpengaruh di dunia. Ia merupakan Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat  (Federal Reserves The Fed). Sebuah lembaga yang bisa memengaruhi Ekonomi dunia.

Salah satu faktanya, 17 Desember 2014 lalu, hanya beberapa saat memberi keterangan Pers tentang kebijakan The Fed, Dollar Amerika seketika mengalami kontraksi dan melemahkan seluruh mata uang di kawasan Asia. Termasuk Rupiah melemah dari Rp12.000 ke Rp13.000 per dollar US.

Bagaimana dengan Sulawesi Barat? Dari sisi pergerakan ekonomi, untuk 2015 Sulawesi Barat dengan kenaikan Mata uang dollar, sesungguhnya diuntungkan. Karena Produksi kita adalah bahan yang berbasis Ekspor. Seperti CPO dan Cocoa. Dua hasil perkebunan kita ini adalah andalan Indonesia untuk ekspor. Artinya petani bisa menikmati kenaikan harga dan produk kita lebih bersaing di pasar dunia.

Satu catatan penting bahwa untuk kepemimpinan sampai saat ini diakui banyak tokoh-tokoh lokal yang cukup berpengaruh. Namun tak ada satu pun yang hadir sebagai tokoh Sentral untuk dapat mengubah Sulawesi Barat secara cepat. 

Pergolakan kultur dan zona masih menjadi salah satu wacana dominan untruk tak menyebutnya sebagai hegemoni wacana dalam setiap diskusi di warung kopi. Bagi saya, sudah saatnya kita harus mengubah topik diskusi agar lebih fungsional dan konstruktif bagi kemajuan daerah ini. Adapun kultur, tentulah akan tetap menjadi perekat bagi semua masyarakat Sulbar.

Karena itu, mari memulai awal tahun 2015 ini dengan penuh optimisme. Bergegaslah untuk berani mengubah kebiasaan yang tidak baik ke arah yang lebih baik. Kita hidup sehat agar terjaga ritme kerja kita di 2015. Dahulu, saya perokok berat. Tapi syukur saya sudah berhenti merokok. Selamat tahun baru...(SDK)

Kritik dan saran:

sdk.suhardi@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar