Palu Hari ini , 20 Desember 2019 bertempat di kantor program palu di laksanakan pertemuan tim program untuk menjelaskan rencana implementasi kegiatan yang akan dilaksanakan dan sistem model pelaporan program berbasis android, di hadiri oleh direktur YKM (via Skype), Program Manager, program Officer palu,sigi,donggala, dan staf pendukung program, atas dukungan Unicef Indonesia.
Palu, Senin 23 Desember 2019 di laksanakan kordinasi program oleh masing masing Program Officer di kota palu, kab sigi dan kab donggala, terkait rencana kemitraan dan implementasi yang akan dilakukan terkait Pendidikan dan perlindungan Anak atas dukungan Unicef Indonesia **
GAMBAR DUA,
******
Jumat, 20 Desember 2019
Kamis, 19 Desember 2019
YAYASAN KARAMPUANG WE RETURNED TO CENTRAL CELEBES
Yayasan Karampuang Kembali Ke Sulawesi Tengah dan Memulai aktifitas, di Medio 18 Desember 2019, selamat bekerja tim program perlindungan anak yayasan karampuang
#SemuaUntukAnak Indonesia***
Persembahan Dari Yayasan Karampuang Untuk Anak-Anak Sulawesi Tengah anak-anak harapan dan masa depan Bangsa Indonesi.
MAJU TERUS SUKSES TERUS
Persembahan Dari Yayasan Karampuang Untuk Anak-Anak Sulawesi Tengah anak-anak harapan dan masa depan Bangsa Indonesi.
MAJU TERUS SUKSES TERUS
Jumat, 25 Januari 2019
KUMPULAN CATATAN DARI LOKASI KEGIATAN PALU, DONGGALA DAN SIGI PROGRAM PERLINDUNGAN ANAK PASCA BENCANA KERJASAMA YAYASAN KARAMPUANG , UNICEF DAN PEMDA SETEMPAT BAGIAN KE IX( SEMBILAN )
Palu, 10 Januari 2019 Teman teman berikut update dari lingkar remaja di kamis ceria ****
Sigi, 11 Januari 2019 , Atas dukungan Yayasan Plan International Indonesia, di laksanakan workshop perlindungan anak di desa loru, desa Suelove Kab Sigi dihadiri sekkab kab sigi, kadis Dukcapil kab sigi, kadis PP dan PA kab sigi, kepala desa dan perwakilan masyarakat ****
11 Januari 2019, Kreatifitas dan kreasi teman teman Lingkar Remaja ****
SULTENG, 12 Januari 2019, Lingkar remaja juga di beri peningkatan kapasitas kreasi seni dan lifeskill atas dukungan mentor dari yayasan tadulakota sulteng, di 25 lokasi pengungsian dan 250 remaja usia 12 - 17 tahun. Atas Dukungan Unicef Indonesia ****
SIGI, 13 Januari 2019 . Lingkar remaja desa Kabobona sigi ****
Sulteng, 13 Januari 2019 , Sesi 9 dan sesi 10 dari 20 kartu aktifitas di lingkaran remaja semakin membuat ceria dan senang, semoga semangat selalu yaa teman teman *****
Donggala 14 Januari 2019, Pembelajaran sastra bentuk cerita rakyat pada anak remaja di pengungsian Gunung Bale, Donggala, sesi ke 2 pada Senin (14/1/2019). Program UNICEF bersama Yayasan Karampuang dan Tadulakota Tadulakota *****
BERSAMBUNG...............
SUMBER : DARI STATUS EFBE YAYASAN KARAMPUNAG
Selasa, 22 Januari 2019
MENAKAR DEMOKRASI KITA MELALUI PEMILU 2019
Oleh: Wilson Lalengke
Pemilihan Umum (Pemilu) akan berlangsung sebentar lagi. Seperti yang lalu-lalu, hiruk-pikuk politik sudah membahana seantero negeri.
Lebih dasyat lagi, karena pemilu kali ini merupakan pemilu serentak. Lima kertas suara akan dicoblos sekaligus dalam satu waktu bersamaan oleh setiap pemilik suara. Kelima kertas suara itu adalah untuk pemilihan anggota DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, dan Presiden/Wapres. Jadilah hingar-bingar di publik, bak kerusuhan di kapal yang hendak tenggelam, penumpang berebut pelampung dan sekoci, tiada terhindarkan.
Mencermati keadaan dan perkembangan proses pemilu tahun 2019 ini, satu hal penting yang mesti menjadi perhatian adalah usaha meningkatkan kualitas pemilu itu sendiri. Hal tersebut dipandang mutlak sebagai bagian dari wujud adanya kemajuan peradaban bangsa yang sedang diperjuangkan.
Tanpa peningkatan kualitas pemilu, yang notabene menjadi salah satu barometer kemajuan demokrasi suatu bangsa, maka pembangunan di bidang politik kita dapat dikatakan gagal.
Beberapa pendekatan bisa digunakan dalam menakar atau mengukur demokrasi yang sedang berlangsung, terutama dikaitkan dengan proses pemilu 17 April 2019 mendatang.
Yang paling umum adalah dengan menggunakan tiga komponen penilaian kondisi demokrasi, yakni kebebasan sipil (civil liberty), hak-hak politik (political rights), dan lembaga demokrasi (institution of democracy). Demokrasi terdiri dari dua kata yang diserap dari bahasa Yunani, yaitu _demos_ (rakyat/penduduk) dan _cratein_ atau _cratos_ yang berarti kekuasaan atau kedaulatan. _Demos-cratein_ atau _demos-cratos_ (demokrasi) dapat disimpulkan sebagai suatu sistem pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat.
Tujuan pokok pemerintahan adalah untuk memelihara keamanan dan keteraturan umum dengan maksud agar setiap anggota masyarakat atau rakyat tadi dapat hidup tenteram, aman, nyaman dan mendapatkan kebahagiaan selama hidup di tengah-tengah masyarakatnya.
Thomas Hobes mengatakan bahwa manusia adalah serigala bagi sesamanya _(homo homini lupus)._ Setiap orang memiliki nafsu untuk menguasai orang lain, termasuk menguasai hidup/nyawa sesamanya alias membunuh warga masyarakat lainnya.
Oleh karena itu, pemerintahan yang dibentuk oleh rakyat wajib melaksanakan tugas dan fungsi pokoknya, yakni menjamin keamanan dan keteraturan umum dengan menjalankan setiap peraturan atau hukum yang ada.
Abraham Lincoln berpendapat bahwa demokrasi merupakan sistem pemerintahan, yang dirancang dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Sistem pemerintahan ini, mengizinkan seluruh warga negara untuk berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan, dimana keputusan tersebut akan berdampak bagi kehidupan seluruh rakyat.
Dalam system pemerintahan demokrasi, seluruh rakyat bertindak sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, berkuasa untuk menentukan peraturan/hukum yang akan dijalankan oleh pemerintah. Berdasarkan uraian di atas ini, maka kebebasan sipil dan kepemilikan hak-hak politik bagi setiap rakyat adalah mutlak dan tidak dapat dikurangi.
Tanpa jaminan atas kebebasan sipil bagi setiap warga negara serta dihormatinya hak-hak politik mereka, maka demokrasi hanyalah penghias dinding perpolitikan negara demokrasi belaka.
Dalam rangka menyalurkan “nafsu berkuasa” dari seluruh rakyat, maka dibentuklah lembaga-lembaga politik yang akan bertugas mewadahi kekuasaan rakyat tersebut dan mengimplentasikannya dalam praktek pemerintahan sehari-hari.
Partai politik adalah salah satu wujud dari lembaga politik itu. Kanalisasi atas segala bentuk partisipasi rakyat dalam merancang dan memutuskan berbagai keputusan-keputusan bersama menjadi tanggung jawab partai politik.
Terpilihnya para calon legislatif di semua tingkat dan calon presiden / cawapres merupakan hasil dari proses kanalisasi yang dilakukan oleh partai-partai politik yang ada. Pemilu menjadi momentum penting yang menjadi puncak segala proses penyaluran “hasrat berkuasa” rakyat atas bangsa dan negaranya. Pada hari pencoblosan di bilik suara itulah, keputusan terakhir diambil bersama oleh rakyat.
Ketika keputusan sudah diambil, maka seluruh rakyat seyogyanya kembali pada keseharian masing-masing dan mematuhi setiap tata tertib hidup bermasyarakat dan bernegara yang diputuskan oleh para anggota legislatif dan eksekutif (presiden/wapres).
Kepemilikan kebebasan sipil dan hak politik rakyat dapat dipantau setiap waktu menjelang, saat, dan pasca pencoblosan. Proses artikulasi aspirasi politik masyarakat yang dapat dilakukan dengan bebas dalam berbagai bentuk kreativitas rakyat menjadi cerminan akan tingkat indeks (nilai/ukuran) demokrasi kita.
Kebebasan berbicara, menyampaikan keinginan/kehendak, termasuk aspirasi politik melalui berbagai bentuk dan jenisnya dapat dijadikan indikator dalam menilai demokrasi suatu bangsa.
Secara kasat mata, kita dapat melihat bahwa kebebasan sipil dan hak politik rakyat di pemilu 2019 ini, di satu sisi, cukup menggembirakan. Kebebasan bersuara, baik dalam bentuk verbal maupun tulisan, visual dan audio-visual; baik secara langsung maupun melalui perantaraan media massa –termasuk media sosial dan jejaring sosial– terlihat begitu masif dapat digunakan oleh setiap orang.
Keberadaan teknologi informasi berbentuk perangkat komputer dan internet telah menjadi “berkah” tersendiri bagi penggunaan kebebasan sipil dan hak politik bagi setiap anggota masyarakat.
Tidak kurang dari 143 juta orang Indonesia menggunakan internet. Sementara itu, 185 juta penduduk Indonesia terdata dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia. Artinya, jika 50 persen saja dari pengguna internet itu masuk dalam DPT, maka setidaknya ada 71,5 juta pemilih mempunyai keleluasaan mengartikulasikan kebebaan sipil dan hak politiknya melalui media massa.
Faktanya, diskusi dan bahasan seputar politik dalam negeri menjelang pemilu setiap hari merajai ruang publikasi, baik skala nasional maupun daerah.
Namun sangat disayangkan, jumlah warga yang berpartisipasi dalam demokrasi melalui penggunaan kebebasan sipil dan hak-hak politik itu tidak dibarengi dengan tingkat kualitas yang memadai.
Hal itu menyebabkan masifnya distorsi informasi sebagai hasil artikulasi aspirasi politik yang sumir, tidak relevan dan tidak jelas, yang bertebaran di ruang publik kita.
Bahkan, berbagai penyampaian informasi bohong, tidak benar dan/atau bertentangan dengan fakta lapangan teramat sering ditemukan di media massa, terutama di dunia maya.
Jika kondisi demokrasi Indonesia menjelang pemilu 2019 mendatang tidak dibenahi segera, maka hasil dari proses demokrasi berupa hasil coblosan 17 April nanti tidak maksimal, bahkan mungkin mengecewakan bangsa ini.
Oleh sebab itu, diperlukan suatu kesadaran bersama seluruh komponen bangsa, yang bisa diinisasi dan dimulai oleh para pemangku lembaga-lembaga politik, dikuti oleh para relawan masing-masing kontestan dan masyarakat pemegang kedaulatan, untuk menggunakan kebebasan sipil dan hak-hak politiknya secara baik, jujur, dan benar. (*)
Jumat, 11 Januari 2019
KUMPULAN CATATAN DARI LOKASI KEGIATAN PALU, DONGGALA DAN SIGI PROGRAM PERLINDUNGAN ANAK PASCA BENCANA KERJASAMA YAYASAN KARAMPUANG , UNICEF DAN PEMDA SETEMPAT BAGIAN KE VIII ( DELAPAN )
Sigi, Sabtu, 6 januari 2019, bersama bapak Bupati kab sigi melihat dan menghadiri kegiatan SIJOFEST (sidera jono oge festival), bersama teman teman relawan dari Sekolah Relawan, SalamID, Fasrem Lingkar Remaja Sigi, luar biasa kreatifitas teman teman Kita ****
Palu, 5 januari 2019 , Atas dukungan Unicef Indonesia diadaikan pertemuan untuk melakukan pendampingan kreatifitas seni dan lifeskill bagi 250 anak dan remaja di 25 pengungsian di Kota Palu, Sigi dan Donggala sebagai bagian dari kegiatan dukungan Lingkar Remaja, kegiatan ini akan di kerjasamakan dengan Yayasan Tadulakota Sulawesi Tengah, lembaga yang konsen dalam bidang kebudayaan dan seni ****
Palu 7 Januari 2019 , Teman teman di mulai dari lingkar remaja Mamboro, kabobona dan dayodara mulai menerima pendampingan kreasi seni dan lifeskill berupa keterampilan mengolah barang bekas, belajar teater dan berkreasi seni, yang pendampingannya di lakukan oleh teman teman pengiat seni dan kebudayaan kerjasama yayasan karampuang dan yayasan tadulakota atas dukungan Unicef Indonesia *****
Palu, 8 Januari 2019, Berikut peta sebaran intervensi program Lingkar remaja di 25 lokasi pengungsian di kota palu, kab sigi dan kab donggala propinsi Sulawesi Tengah, ada 50 relawan fasilitator remaja melakukan pendampingan, 1000 anak dan remaja usia 10 - 17 tahun kelompok Lingkar Remaja dan 250 anak dan remaja usia 12 - 17 tahun kelompok pengembangan Kreasi Seni dan Life skill, atas Dukungan Unicef Indonesia ****
Palu, 9 Januari 2019 , Teman teman berikut Update kegiatan teman kita di lingkaran remaja nya masing masing semakin seru yaa hari ini, doakan mereka tetap sehat dan semangat menjalani rutinitas di pengungsiannya ******
Donggala , 9 Januari 2019. Perkenalan awal dengan anggota Lingkar Remaja dalam sesi Sastra khusus Dongeng lokal di Tenda Pengungsi Tamaruna II Gunung Bale halaman DPRD Donggala *****
BERSAMBUNG .............
Sumber : Status Facebook Yayasan Karampuang
Langganan:
Postingan (Atom)