Jembatan Pulio Foto : Facebook
Desa Pulio Kecamatan Kalumpang Kabupaten Mamuju terletak di timur Mamuju Ibukota Provinsi Sulawesi Barat, merupakan sebuah Desa terpencil diantara pegunungan yang rindang dan sungai yang meliuk-liuk sepanjang ratusan kilometer mengalir menuju lepas Pantai Laut Sulawesi.
Perjalanan diawali Dari Mamuju Ibukota Provinsi Sulawesi Barat Untuk sampai Di Desa Pulio yang asri nan terpencil ini diperlukan waktu tempuh sekitar 7 Jam bila kondisi alam bersahabat, dengan menggunakan kendaraan roda empat menempuh jalan aspal yang licin, tanjakan dan jurang-jurang terjal, air terjun yang mempesona disela-sela hutan tropis dan kebun coklat penduduk sepanjang 124 Kilometer ditempuh dalam waktu sekitar 3 jam kita akan sampai di Ibukota Kecamatan Kalumpang, Perkampungan etnik nan spektakuler dengan berbagai ragam budaya dan kerajinan khas yang tidak ditemukan ditempat lain di Indonesia, antara lain tenunan tangan khas kalumpang yang terbuat dari kulit kayu, serta temuan situs galian benda-benda bersejarah masa lampau, tenunan khas etnik Kalumpang sudah dipasarkan hingga ke mancanegara lewat Bali, walau belum dikelola dengan baik.
Berdagang ke Desa Pulio Foto : Made Kardiana
Di Kalumpang walau sudah sejak dahulu telah menjadi Ibukota Kecamatan namun Kota Indah, sejuk, nyaman dan asri karena terletak didataran tinggi ini belum menyiapkan sarana akomodasi berupa Penginapan untuk para tamu yang berkunjung, jadi kalau Anda datang kesini kita harus menginap disalah satu rumah penduduk, hanya ada rumah makan itupun terbatas hanya ada satu, dua, Rumah makan yang tentu belum dapat memenuhi kebutuhan dan selera para pengunjung bila nantinya sudah dikenal dan didatangi oleh para wisatawan yang ingin melepaskan lelah dari rutinitas dan hirup-pikuk Kota yang penuh polusi dan asap knalpot.
Outbond atau uji nyali foto : Made Kardiana
Pemandangan Indah foto : Made Kardiana
Melihat Desa Pulio angan kita akan terbang menerawang jauh kemasa lampau desa yang tentram, aman dan damai, kehidupan masyarakatnya yang sebagian besar bertani dan berternak, hidup dalam kelompok yang harmonis ditengah perkampungan yang masih asri jauh dari hiruk pikuk kehidupan kota yang serba glamour, kehidupan politik yang tak menentu, sungguh sangat mengasikkan.
asyik Misda
Kunjungan ke Desa Pulio bagi kita yang tinggal di Kota adalah sebuah perjalanan yang mengasikkan dan penuh dengan tantangan dengan obyek wisata yang memikat, sejak dari Mamuju hingga ke Pulio mata kita telah dihibur oleh Hutan tropis dengan aneka ragam jenis pohon yang menghijau, jalan yang meliuk-liuk dan pegunungan yang indah dan asri, mengarungi sungai yang deras melewati Perkampungan yang Unik khas dataran tinggi sejuk, tapi bagi mereka yang tinggal disana tentu ingin menikmati indahnya panorama kota yang dijejali gedung-gedung yang tinggi, jalan beraspal licin, seliweran mobil-mobil dan hiburan lainnya, dan yang paling dibutuhkan oleh meraka adalah sarana jalan dan jembatan yang dapat melepaskan mereka dari belenggu ketertinggalan.
Hari menjelang sore ketika kami tiba kembali di Kalumpang, terlihat disekitar embun mulai turun membasuh bumi, para petani telah kembali kerumah menyandang pacul, membawa parang, desir angin membelai rambut, pohon-pohon dan daun-daunan mengangguk disapa angin senja, berbalik ke Barat melihat matahari yang hampir tenggelam seakan menyapa jangan lupa kembali dikesempatan lain dalam suasana yang tentu jauh lebih baik dari hari ini, jalan dan jembatan serta sarana dan prasarananya jauh lebih sempurna, Mabuhay Kalumpang kata Orang Filipina, Alloha kata penduduk Hawai, Jepang, Sayonara sampai bertemu lagi***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar