Social Icons

Selasa, 16 Agustus 2016

KONSISTEN DAN PARTAI POLITIK

OLEH : DR. H. SUHARDI DUKA, MM


Foto Facebook

Partai Politik di Indonesia sampai saat ini memang dimata publik belum sepenuhnya baik, tingkat kepercayaannya masih rendah. Namun demikian partai Politik di negara Demokrasi penting Bahkan menjadi pilar utama Dari Demokrasi itu sendiri.
Seperti halnya sebuah bangunan kalau pilarnya baik maka Akan Kokoh bangunan itu tapi kalau tidak konsisten maka rakyat Akan binging dengan partai Politik itu. Saat menjelang pemilihanan gubernur, partai Politik kembali di uji konsistensinya, apakah berjalan sistim yang dia bangun sendiri, apakah anggaran dasar Dan ART.tetap menjadi pedoman dalam pengambilan keputusan, ataukah titik berat pada kondisi Politik, atau memang pragmatis ?,,,
Setiap partai Politik memiliki ciri sendiri, Dan juga memiliki sistim pengambilan keputusan yang menjadi koridor Baku dalam pengambilan keputusan sekaligus menjadi role of low yang harus ditegakkan agar tidak terjadi benturan kepentingan Dari Tarik menarik kepentingan itu sendiri.
Katakanlah seperti Partai Golkar, partai lama yang memiliki cukup Kader yang berada di setiap jenjang kepengjrusan, biasanya memberi syarat bahwa yang bisa dipilih Jadi ketua adalah Kader yang sudah pernah menjadi pengurus minimal 5 tahun. Demikian pun PKS dalam menentukan ketua di setiap jenjang sangat ketat penerapkan persyaratan jenjang pendidikan Kader anggotanya. Lain halnya dengan Partai lain.
Konsistensi partai Politik juga bukan hanya ditentukan Oleh seberapa jauh partai itu menerapkan aturannya sendiri, juga dapat ditelusuri pimpinan partai Politik itu sendiri, utamanya dalam memberikan pernyataan Dan pendapat di publik. Kalau ketuanya Dan pengurus terasnya konsisten, maka partainya juga Akan diperqcaya oleh publik, tapi kalau mereka lain Pagi lain siang tidak bertanggung jawab dengan pernyataannya sendiri, menganggap pernyataan di ruang publik sebagai sebuah mainan, maka. Partainya Akan ikut tercemar di mata publik.
Beberapa pekan yang lalu banyak bertanya kepada saya tentang keputusan DPP Akan jatuh ke siapa rekomendasi partai Demokrat. Saya memberikan pernyataan Dan Bahkan status di FB, bahwa dimana mana partai Demokrat memiliki tahapan pengambilan keputusan, memberikan kesempatan pada semua kader tahap pertama Kader bersaing secara internal, kemudian di nilai dipublik dengan indikator survey, survey partai Demokrat dilakukan 2 Kali sebelum pengambilan keputusan. Dan tahap kedua bersaing secara ekternal. Dan Bahkan saya menyatakan jika sekiranya saya tidak dicalonkan partai saya sendiri maka saya undurkan niat untuk melanjutkan proses pencalonan , Serta saya memilih menjadi jurkam Dari calon partai Demokrat.
Akhirnya partai Demokrat tanggal 4 agustus telah menyelesaikan tahap pertama denga menentukan Colon Gubernur di 7 provinsi, hampir semua Kader terakomodasi, apakah sebagi colon gubernur, atau hanya berpeluang sebagai wakil.
Untuk Sulawesi barat berdasarkan survey Kader sangat Berpeluang untuk Jadi gubernur maupun wakil. Namun oleh majelis tinggi penugasan yang diberikan yaitu satu tetap di DPR RI Dan satu direkomendasi bersaing di pemilihan gubernur sebagai calon gubernur.
Konsisten itu penting Bagi sebuah partai Dan tokoh, Pernyataan Pak Salim mengga terhadap keputusan partai juga tetap konsisten di DPR.RI, mengingat ketua DPD yang mendapat rekomendasi. Untuk bisa konsisten sebaiknya pernyataan di publik harus ditakar Dan dicatat agar tidak dilupa atau sengaja lupa.
Seperti halnya pernyataan seseorang tidak Akan berpasangan dgn yang pernah "dikalahkan" tidak Akan berpasangan yang bukan "orang mandar ,,", Dan Akan mundur bila "tidak direkomendasi". Adalah pernyataan publik yang pernah saya baca di berbagai media lokal Dan online. Pernyataan itu Ada dibenak Dan ingatan publik.
Publik bisa menilai pernyataan itu, apakah konsisten atau tidak, seseorang yang konsisten maka Isi kampanye Akan dipercaya tapi bila tidak maka Isi kampanyenya adalah propaganda yang tidak perlu dipercaya. Orang yang tidak konsisten adalah orang yang tidak pandai menghitung masa depan, orang yang selalu salah memprediksi Dan menghitung Fakta yang Akan terjadi.
Jadi orang yang tidak konsisten tidak perlu di ikuti, Karena Akan membawa Anda ke jalan yang berbeda dengan faktanya kelack, dia Akan selalu salah hitung dalam kalkulasi politik. Karena kalkulasi politik selain membutuhkan ilmu Dan pengalaman juga dibutuhkan intuisi Dan naluri polilitik.
Jadi memang tidak mudah, saya bersyukur Karena selama ini saya tidak pernah salah dalam hitungan ini. "Ini jalan kita"
Batik Air 6 Agustus 2016.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar